Mantan Ketua PB Nadhlatul Ulama Hasyim Muzadi memandang kunci terakhir persoalan Palestina untuk keluar dari 'penjajahan' Israel adalah persatuan. Perpecahan kelompok Hamas dan Fatah memang menjadi faktor rentan hancurnya negara ini.
"Kunci terakhir masalah Palestina adalah di dalam persatuan orang Palestina sendiri. Selama orang Palestina tercerai berai seperti ini, maka Israel tidak akan menghentikan agresinya," tuturnya di Jakarta, Kamis (3/6/2010).
Hasyim sendiri mengaku sudah menyampaikan permintaan melalui perwakilan kedua kelompok Palestina itu untuk melakukan rekonsiliasi dan berdamai. Jika tidak, adu domba mudah dilakukan untuk menghancurkan kedua kelompok sekaligus. "Ini harus diselesaikan dulu," tambahnya.
Setelah itu, dukungan dari negara-negara di sekitar Palestina juga dibutuhkan untuk mengupayakan perdamaian bagi keduanya. Bukan malah memperkeruh suasana. Negara-negara seperti Mesir, Yordania dan Turki seharusnya berpikir keras untuk menjadi penengah.
Hasyim mencontohkan Mesir yang seharusnya bisa mendorong mencegah Israel untuk melakukan aksi-aksi serangan. Namun, Mesir justru menutup jalur untuk distribusi bantuan.
"Faktor persatuan Palestina serta persatuan hinterland daripada negara-negara di situ dan sokongan intnasional merupakan sumber kunci persoalan. Kalau tidak sulit," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar