Cari Blog Ini

Rabu, 24 Maret 2010

Muhammadiyah Tak Persoalkan Waktu Subuh Kepagian

Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat Muhammadiyah Fattah Wibisono menegaskan Muhammadiyah tidak mempersoalkan waktu subuh di Indonesia terlalu pagi.


Pernyataan yang keluar dari PP Muhammadiyah sebelumnya merupakan usaha untuk menetramkan masyarakat, terutama warga Muhammadiyah di tengah keagresifan sebagian kalangan yang menilai waktu subuh di Indonesia kepagian.

Fattah menjelaskan, sudah cukup rasional karena Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. “Atmosfer relatif tinggi di kedalaman 20 derajat di bawah ufuk, cahaya matahari sudah ada, artinya memang itu argumentasinya,” jelasnya.

Karena itu dalam Munas Tarjih yang akan dilaksanakan pada 1 hingga 4 April mendatang, akan diagendakan soal waktu subuh.

Menurut Fattah agenda pembahasan tersebut semata-mata hanya untuk mengkaji dan mendalami saja.

PP Muhammadiyah sebelumnya menyebut waktu salat Subuh di Indonesia terlalu pagi. Ini berbeda dengan pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menyatakan waktu Subuh sudah sesuai perhitungan ahli.

MUI menyatakan ketika warna cahaya putih menyebar di ufuk timur, saat itu merupakan waktu utama salat Subuh. Jika ada perbedaan pendapat hal itu tetap perlu dihormati. Karena jika ditemukan bukti baru mengenai perbedaan waktu pelaksanaan salat subuh, dibicarakan untuk dilakukan pembaharuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar