Pemerintah bersiap menanggung utang jatuh tempo pada tahun ini sekira Rp115 triliun. Adapun total utang Indonesia saat ini diperkirakan sekira Rp1.588 triliun.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, utang yang akan jatuh tempo tersebut sedang dalam proses perpanjangan.
"Pada tahun ini utang jatuh tempo kita Rp110 triliun, kalau ditambah bunga Rp115 triliun dan sekarang sedang dalam posisi untuk memperpanjang itu," jelasnya saat konferensi pers di ruang pers Kementerian Keuangan, Jalan Dr Wahidin, Jakarta, Selasa (25/5/2010) malam.
Menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari besaran utang yang ditanggung oleh Pemerintah. Pasalnya pengelolaan utang negara saat ini berkategori sehat, karena pemerintah juga mengelola utang jatuh tempo setiap tahunnya.
Sementara itu, kondisi perekonomian di kawasan Eropa yang memburuk perlu sedikit dikhawatirkan pemerintah, karena jika memaksakan untuk menjual surat utang maka biayanya akan mahal. Namun, jika pemerintah mampu menggenjot penerimaan dari dalam, maka sebenarnya pemerintah tidak perlu lagi menambah utang.
"Kalau tax ratio kita naik dari 12 persen menjadi 13 persen, mungkin kita tidak perlu berutang. Tapi, kita akan sangat menyimak kondisi global," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar