Cari Blog Ini

Kamis, 22 April 2010

Alamak, RSCM Tolak Pasien Miskin

Warga Kota Depok Homri Lumbangaol (42), yang menderita karsinoma sel skuamosa (kanker kulit) pada bagian penis , ditolak pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk dirawat inap, karena pasien miskin cukup menjalani rawat jalan.

"Kondisinya suami saya sudah parah dan tidak dapat berjalan lagi," kata istri Homri Lumbangaol, Ny. Esti Enike Simanjuntak (38), di Depok, Kamis.

Ia mengatakan dokter yang menangani di bagian klinik dan unit gawat darurat menyebutkan bahwa Homri cukup dirawat jalan saja. "Padahal, saya sudah memiliki SKTM, saya berharap suami saya bisa mendapat perawatan-inap di RSCM dan rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)," ujarnya penuh harap.

Ia mengatakan dalam surat rujukan dari RSUD Kota Depok, Homri sudah selayaknya mendapat perawatan di RSCM. Karena, luka di bagian penis dan benjolan yang terdapat di atas penisnya sudah parah. "Saya sangat kecewa dengan pelayanan RSCM, kalau saya punya uang mungkin dokter menyarankan untuk dirawat," katanya.

Ia menceritakan dengan bermodalkan SKTM dari Dinas Kesehatan Kota Depok, suaminya dibawa ke klinik RSCM dengan harapan suaminya dapat dirawat-inap, agar mendapat obat-obatan dan perawatan yang memadai. Namun, ketika didesak dokter yang memeriksa Homri menyatakan bahwa penderita tumor itu tidak perlu dirawat.

Walaupun ditolak pihak RSCM untuk dirawat-inap, namun Esti tetap berusaha. Dia lalu menghubungi salah seorang karyawan UGD yang juga tinggal di Kota Depok dengan harapan agar Homri bisa dirawat-inap. Namun, upayanya tetap sia-sia dan ucapan yang diterimanya juga sama dengan dokter yang menangani Homri bahwa pasien miskin ini cukup mendapat perawatan jalan.

Homri Lumbangaol sudah menderita tumor sejak lima bulan lalu, dan dari hasil diagonosa RSCM bulan November 2009, warga Perum Cenning Ampe, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok ini, positif menderita karsinoma sel skuamosa di bagian penisnya.

Esti mengatakan, suaminya yang bekerja sebagai buruh lepas di salah satu perusahaan swasta itu sudah delapan bulan tidak dapat bekerja. Sementara dia sendiri hanya seorang ibu rumah tangga.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono sangat menyesalkan tindakan pihak RSCM yang menolak pasien SKTM dari Depok.

"Kita sudah jamin menanggung biaya pengobatan dan perawatan akan ditanggung oleh Pemkot Depok. Kenapa RSCM menolaknya," kata Hardiono ketika dihubungi wartawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar