Ledakan yang terjadi di wilayah di Bone Sulawesi Selatan menimbulkan spekulasi bahwa ledakan tersebut merupakan meteor yang jatuh ke Bumi.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Adi Sadewo Salatun menyebutkan hingga saat ini masih belum dipastikan bahwa ledakan tersebut merupakan meteor.
Menurutnya, jika dilihat dari hasil monitor NORAD (North American Aerospace Defense Command), tidak ada benda angkasa yang jatuh ke Bumi. NORAD merupakan monitor radar milik AS yang memungkinkan publik dunia mengetahui jika ada benda langit yang jatuh ke Bumi. NORAD mendeteksi semua benda-benda luar angkasa baik yang artifisial maupun buatan yang masuk atau keluar Bumi.
"Sejauh pengamatan dari NORAD, dalam daftar tidak ada benda yang terdeteksi jatuh ke wilayah Indonesia," kata Adi ketika dihubungi okezone, Kamis (8/10/2009).
Diakui oleh Adi bahwa jatuhnya meteor sulit diprediksi. Hambatan untuk memprediksi meteor jatuh dikarenakan atmosfer atas yang berubah-ubah.
Senada dengan yang diutarakan Adi, Kepala Observatorium Boscha Taufik Hidayat juga masih belum bisa memastikan jika ledakan itu merupakan jatuhan meteor.
Taufik menyebutkan, ciri-ciri meteor jatuh memang umumnya ditandai dengan jatuhnya sebuah bola api dari langit, bunyi ledakan yang keras, serta asap yang mengepul seperti pesawat terbang terbakar.
"Jika benar ledakan di Bone Sulawesi berasal dari meteor, diperkirakan ledakan itu berasal dari meteor tunggal yang cukup besar. Ketika menghantam atmosfer bumi, meteor tersebut terbakar dan pecah sehingga mengeluarkan bunyi ledakan yang cukup keras," kata Taufik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar