Penentuan target lifting minyak bumi untuk APBNP 2010 antara Badan Pelaksana Migas (BP Migas) dengan Komisi VII mengalami kebuntuan.
Hal ini karena BP Migas memberikan angka lifting di kisaran 917 ribu-965 ribu bph. Namun di sisi lain, DPR meminta BP Migas untuk menetapkan di satu angka dan bukan dalam kisaran seperti angka di atas.
"Kami optimistis lifting minyak sebesar 917 ribu bph karena dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hanya mampu memproduksi di bawah 900 ribu bph yakni sebesar 877 ribu bph (WPMB). Ditambah dengan segala effort BP Migas maka akan bisa mencapai 917 ribu bph," tutur Kepala BP Migas R Prijono, saat pemaparan Pembahasan Mengenai Lifting Minyak Bumi untuk APBN-P Tahun Anggaran 2010 dengan Komisi VII, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/4/2010).
Sementara untuk cost recovery dia mengatakan bahwa cost recovery sebesar USD12 miliar setara dengan 2,3 juta barel oil equivalent. Di sisi lain, anggota DPR Komisi VII Jhoni Allen Marbum fraksi Demokrat mempertanyakan terminologi BP Migas antara produksi dan lifting minyak.
"Karena berdasarkan data yang dipresentasikan BP migas dalam RDP kali ini muncul perbedaan angka antara produksi dan lifting. Untuk realisasi produksi minyak bumi sampai April 2010 tercantum rata-rata sebesar 955.980 bph. Namun untuk lifting sebesar 922.483 bph," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar